KEPERAWATAN MATERNITAS


                                                         KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT  karena Hidayah-Nyalah  tugas  peran perawat sebagai communicator ini dapat terselesaikan.
Dalam  penyusunan  tugas  ini  kami  sebagai  penulis  mengambil  referensi   atau  materi  dari  internet dan buku panduan yang terkait dengan materi ini, kemudian  kami  susun  dan  rangkum  menjadi  bentuk yang lebih terperinci.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas makalah ini masih terdapat kekurangan – kekurangan, untuk  itu kami sebagai penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar penyusunan tugas yang berikutnya bisa lebih baik lagi.
                                                                                             
Pinrang,  Desember 2011
Kelompok 3










DAFTAR ISI
Halaman

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………..1
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………….....2
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………….3
I.                   LATAR BELAKANG…………………………………………………….3
II.                RUMUSAN MASALAH………………………………………………….3
III.             TUJUAN …………………………………………………………………..4
IV.             MANFAAT………………………………………………………………..4
BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………………..5
A.    PENGERTIAN ……………………………………………………………5
1.      Keperawatan maternitas………………………………………………..5
2.      Defenisi peran perawat…………………………………………………5
BAB III PENUTUP ……………………………………………………………….....11
a.       Kesimpulan ……………………………………………………………………….11
b.      Saran ……………………………………………………………………………...11










BAB I
PENDAHULUAN

I.                   LATAR BELAKANG

Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan profesional keperawatan yang ditujukan kepada wanita usia subur (WUS) berkaitan dengan sistem reproduksi,  kehamilan ,  melahirkan, nifas, antar dua kehamilan dan bayi lahir sampai umur 40 hari, beserta keluarganya. Berfokus pada pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam beradaptasi secar fisik dan psikososial untuk mencapai kesejahteraan keluarga dengan menggunakan pedekatan proses keperawatan. Setiap individu mempunyai hak untuk lahir sehat maka setiap individu berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Disamping itu asuhan keperawatan yang diberikan bersifat holistic dengan selalu menghargai klien dan keluarganya serta menyadari bahwa klien dan keluarganya berhak menentukan perawatn yang sesuai untuk dirinya.

II.                RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan masalah pokok dari peran perawat dalam keperawatan maternitas khususnya sebagai communicator sebagai berikut :
1.      Mengetahui secara umum pengertian keperawatan maternitas.
2.      Mengetahui peran – peran perawat dalam keperawatan maternitas.
3.      Mengetahui langkah – langkah peran communicator dalam keperawatan maternitas.



III.             TUJUAN

Setelah mempelajari keperawatan maternitas serta peran – perannya dalam keperawatan maternitas diharapkan mahasiswa  dapat:
1.      Mampu menerapkan peran perawat sebagaimana mestinya.
2.      Mampu menerapkan asuhan keperawatan yang bersifat holistic dengan selalu menghargai klien dan keluarganya.

IV.             MAMFAAT
Dari hasil makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis,pembaca dan khususnya mahasiswa STIKES NUSANTARA LASINRANG PINRANG.













BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN
1.      Keperawatan Maternitas
            Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan profesional keperawatan yang ditujukan kepada wanita usia subur (WUS) berkaitan dengan sistem reproduksi,  kehamilan ,  melahirkan, nifas, antar dua kehamillan dan bayi lahir sampai umur 40 hari, beserta keluarganya. Berfokus pada pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam beradaptasi secar fisik dan psikososial untuk mencapai kesejahteraan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.
Berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam beradaptasi secara fisik dan psikososial untuk mencapai kesejahteraan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Setiap individu mempunyai hak untuk lahir sehat maka setiap individu berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas.

2.      Defenisi Peran Perawat
Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam suatu system. Peran dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil. Peran adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seesorang pada situasi sosial tertentu. (Kozier Barbara, 1995:21).
Peran perawat yang dimaksud adalah cara untuk menyatakan aktifitas perawat dalam praktik, dimana telah menyelesaikan pendidikan formalnya yang diakui dan diberi kewenangan oleh pemerintah untuk menjalankan tugas dan tanggung keperawatan secara professional sesuai dengan kode etik professional. Dimana setiap peran yang dinyatakan sebagai ciri terpisah demi untuk kejelasan.
Keperawatan merupakan Profesi, dimana kedepan perlu semakin tertib, seperti yang dikemukakan oleh word medical assosiation, (1991) yakni” enhancing the quality of life and the health status of all peaple” makin tertibnya pekerjaan profesi yang apabila semakin terus dipertahankan, pada giliranya akan berperan besar dalam turut meningkatkan kualitas hidup serta derajat Kesehatan Masyarakat secara keseluruhan.
Keperawatan dalam menjalankan pelayanan sebagai Nursing Services menyangkut bidang yang amat luas sekali, secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk membantu orang sakit maupun sehat dari sejak lahir sampai meningal dunia dalam bentuk peningkatan Pengetahuan, kemauan dan kemampuan yang dimiliki,  sedemikian  rupa   sehingga   orang   tersebut   dapat   secara   optimal  malakukan kegiatan  sehari-hari  secara  mandiri  tanpa  memerlukan   bantuan   dan  ataupun tergantung pada orang lain (Sieglar cit Henderson, 2000).
Perhatian  Perawat  Profesional  pada  waktu  menyelenggarakan  pelayanan Keperawatan adalah pada pemenuhan kebutuhan dasar Manusia. Profil Perawat Profesional adalah gambaran dan penampilan menyeluruh. Perawat dalam melakukan aktifitas Keperawatan sesuai dengan Kode Etik Keperawatan.
Aktifitas   Keperawatan   meliputi   peran   dan   fungsi   pemberi Asuhan Keparawatan,  praktek  Keperawatan,  pengelola  institusi   Keperawatan,   pendidikan klien serta kegiatan penilitian dibidang Keperawatan. (Sieglar, 2000).
Adapun fungsi dan tugas perawat adalah sebagai berikut :
 Fungsi Perawat dalam melakukan pengkajian pada Individu sehat maupun sakit dimana segala  aktifitas  yang di lakukan  berguna  untuk  pemulihan  Kesehatan berdasarkan pengetahuan yang di  miliki,  aktifitas  ini  di  lakukan  dengan  berbagai cara untuk mengembalikan kemandirian Pasien secepat mungkin dalam bentuk Proses Keperawatan yang terdiri dari tahap Pengkajian, Identifikasi masalah (Diagnosa Keperawatan), Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi.
Fungsi peran perawat:
1. Fungsi Independen
Merupakan fungsi mandiri & tidak tergantung pada orang lain, dimana perawat dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri dalam melakukan tindakan untuk memenuhi KDM.
2. Fungsi Dependen
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan atau instruksi dari perawat lain sebagai tindakan pelimpahan tugas yang diberikan. Biasanya dilakukan oleh perawat spesialis kepada perawat umum, atau dari perawat primer ke perawat pelaksana.
3. Fungsi Interdependen
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan diantara tim satu dengan yang lainnya. Fungsi ini dapat terjadi apabila bentuk pelayanan membutuhkan kerjasama tim dalam pemebrian pelayanan. Keadaan ini tidak dapat diatasi dengan tim perawat saja melainkan juga dari dokter ataupun lainnya.
Keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko – sosial dan spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu, kelompok dan masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh daur kehidupan manusia.
Keperawatan merupakan ilmu terapan yang menggunakan keterampilan intelektual, keterampilan teknikal dan keterampilan interpersonal serta menggunakan proses keperawatan dalam membantu klien untuk mencapai tingkat kesehatan optimal.
Kiat keperawatan (nursing arts) lebih difokuskan pada kemampuan perawat untuk memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif dengan sentuhan seni dalam arti menggunakan kiat – kiat tertentu dalam upaya memberikan kenyaman dan kepuasan pada klien. Kiat – kiat itu adalah :
1. Caring , menurut Watson (1979) ada sepuluh faktor dalam unsur – unsur karatif yaitu : nilai – nilai humanistic – altruistik, menanamkan semangat dan harapan, menumbuhkan kepekaan terhadap diri dan orang lain, mengembangkan ikap saling tolong menolong, mendorong dan menerima pengalaman ataupun perasaan baik atau buruk, mampu memecahkan masalah dan mandiri dalam pengambilan keputusan, prinsip belajar – mengajar, mendorong melindungi dan memperbaiki kondisi baik fisik, mental , sosiokultural dan spiritual, memenuhi kebutuhan dasr manusia, dan tanggap dalam menghadapi setiap perubahan yang terjadi.
2. Sharing artinya perawat senantiasa berbagi pengalaman dan ilmu atau berdiskusi dengan kliennya.
3. Laughing, artinya senyum menjadi modal utama bagi seorang perawat untuk meningkatkan rasa nyaman klien.
4. Crying artinya perawat dapat menerima respon emosional diri dan kliennya.
5. Touching artinya sentuhan yang bersifat fisik maupun psikologis merupakan komunikasi simpatis yang memiliki makna (Barbara, 1994)
6. Helping artinya perawat siap membantu dengan asuhan keperawatannya
7. Believing in others artinya perawat meyakini bahwa orang lain memiliki hasrat dan kemampuan untuk selalu meningkatkan derajat kesehatannya.
8. Learning artinya perawat selalu belajar dan mengembangkan diri dan keterampilannya.
9. Respecting artinya memperlihatkan rasa hormat dan penghargaan terhadap orang lain dengan menjaga kerahasiaan klien kepada yang tidak berhak mengetahuinya.
10. Listening artinya mau mendengar keluhan kliennya
11. Feeling artinya perawat dapat menerima, merasakan, dan memahami perasaan duka , senang, frustasi dan rasa puas klien.
13. Accepting artinya perawat harus dapat menerima dirinya sendiri sebelum menerima orang lain
Sebagai suatu profesi , keperawatan memiliki unsur – unsur penting yang bertujuan mengarahkan kegiatan keperawatan yang dilakukan yaitu respon manusia sebagai fokus telaahan, kebutuhan dasar manusia sebagai lingkup garapan keperawatan dan kurang perawatan diri merupakan basis intervensi keperawatan baik akibat tuntutan akan kemandirian atau kurangnya kemampuan.
Tugas perawat :
1.      Bertanggung jawab membantu klien dan keluarga dalam menginterpretasikan informasi dari berbagai pemberi pelayanan dan dalam memberikan informasi lain yang diperlukan untuk mengambil persetujuan (inform concern) atas tindakan keperawatan yang diberikan kepadanya.
2.      Mempertahankan dan melindungi hak-hak klien, harus dilakukan karena klien yang sakit dan dirawat di rumah sakit akan berinteraksi dengan banyak petugas kesehatan. Perawat adalah anggota tim kesehatan yang paling lama kontak dengan klien, sehingga diharapkan perawat harus mampu membela hak-hak klien.
3.      Peran Pelaksana perawat sebagai communicator
Peran  ini  di  kenal  dengan “ Care Giver”  peran  Perawat  dalam memberikan Asuhan Keparawatan secara langsung atau tidak langsung kepada Klien sebagai Individu, Keluarga dan Masyarakat, dengan metoda pendekatan pemecahan masalah yang disebut proses keperawatan. Dalam melaksanakan peran ini perawat bertindak sebagai comforter, protector, advocate,  communicator serta rehabilitator. Sebagai comforter perawat berusaha memberi kenyamanan dan rasa aman pada klien. Peran protector dan advocate lebih berfokus pada kemampuan perawat melindungi dan menjamin hak dan kewajiban Klien agar terlaksana dengan seimbang dalam memperoleh pelayanan Kesehatan. Peran sebagai communicator, Perawat bertindak sebagai penghubung antara klien dengan anggota Kesehatan lainya. Peran ini erat kaitanya dengan keberadaan perawat mendampingi klien sebagai pemberi Asuhan Keperawatan selama 24 jam.









BAB III
PENUTUP

A.          KESIMPULAN
 Keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko – sosial dan spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu, kelompok dan masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh daur kehidupan manusia. Keperawatan merupakan ilmu terapan yang menggunakan keterampilan intelektual, keterampilan teknikal dan keterampilan interpersonal serta menggunakan proses keperawatan dalam membantu klien untuk mencapai tingkat kesehatan optimal.
Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam suatu system. Peran dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil. Peran adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seesorang pada situasi sosial tertentu. (Kozier Barbara, 1995:21).
Peran sebagai communicator, Perawat bertindak sebagai penghubung antara klien dengan anggota Kesehatan lainya. Peran ini erat kaitanya dengan keberadaan perawat mendampingi klien sebagai pemberi Asuhan Keperawatan selama 24 jam.
            B.        Saran
Kami menyarankan agar peran perawat dilaksanakan sebagai mestinya untuk memenuhi kepuasan klien, demi terlaksananya pemenuhan kebutuhan dasar dalam beradaptasi secara fisik dan psikososial untuk mencapai kesejahteraan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Dan bagi teman – teman mahasiswa agar memahami tentang fungsi dan peran perawat.
DAFTAR  PUSTAKA
www.Peran perawat.com
Carpenito,J,L. (1999). Rencana Asuhan Dan Dokumentasi Keperawatan. Edisi 2 (terjemahan). PT EGC. Jakarta.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 komentar:

Posting Komentar

Template Copy by Blogger Templates | BERITA_wongANteng |MASTER SEO |FREE BLOG TEMPLATES