THROMBOPHLEBITIS


BAB I
PEMBAHASAN

A.    Defenisi
Thrombophlebitis didefenisikan sebagai pembengkakan pada satu atau lebih pembuluh vena sebagai akibat dari pembekuan atau penggumpalan darah. Hal ini biasanya terjadi pada orang yang banyak berdiam diri (imobilisasi). Thrombophlebitis sering terjadi di kaki dan kurang umum terjadi pada lengan atau leher. Kondisi ini biasanya berkembang karena imobilitas dalam jangka waktu yang cukup lama seperti istirahat setelah operasi, bekerja dikantor tanpa beranjak dari tempat duduk atau dalam perjalanan dalam waktu yang lama di pesawat. Jika vena yang terkena tepat di bawah kulit disebut thrombophlebitis superficial, sedangkan thrombophlebitis yang terjadi di jaringan otot disebut dengan deep vein thrombosis (DVT) yang dapat menyebabkan komplikasi serius jika bekuan menjadi gumpalan (emboli) dan mulai beredar dalam darah, karena dapat menyebabkan penyumbatan arteri paru – paru (emboli paru).

B.     Penyebab
·         Imobilitas dalam jangka waktu yang lama, seperti istirahat setelah operasi, bekerja dikantor tanpa beranjak dari tempat duduk, sedang hamil dan menyusui.
·         Beberapa jenis kanker seperti kanker pankreas yang menyebabkan peningkatan procoagulants dalam darah (zat yang diperlukan dalam pembekuan darah)
·         Memiliki lengan / kaki yang lumpuh akibat stroke.
·         Hamil / baru saja melahirkan meningkatkan tekanan darah di kaki dan vena pelvis
·         Kemungkinan peningkatan pembentukan bekuan darah akibat terapi penggantian hormon / obat pengontrol kelahiran
·         Memiliki riwayat keluarga
·         Kegemukan

C.     Gejala
·         Bengkak dan kemerahan
·         Nyeri saat menyentuh dan sensasi hangat di daerah yang tersentuh
·         Ketika Vena dekat permukaan kulit terpengaruh, dapat terlihat pembuluh merah, keras dan lembut tepat dibawah permukaan kulit
·         Ketika vena di kaki terkena, kaki dapat menjadi bengkak, lembut dan nyeri.

D.    Komplikasi
Ada beberapa komplikasi dari thromboplebitis itu sendiri tapi ditemukan dalam waktu yang lama, seperti Infark karena adanya thrombus yang menyumbat dan dapat mengakibatkan kekakuan pada pembuluh darah sehingga sirkulasi keseluruh tubuh dan jaringan terganggu, selain itu tahap lebih lanjut dari thrombophlebitis (DVT) dapat menyebabkan komplikasi serius jika bekuan menjadi gumpalan (emboli) dan mulai beredar dalam darah karena dapat menyebabkan penyumbatan arteri paru (emboli paru).

E.     Perawatan
·         Obat
Obat yang biasa diberikan adalah obat antikoagulan, seperti dalam kasus suntikan heparin yang mencegah penggumpalan semakin membesar, kemudian diikuti dengan pengobatan warfarin selama beberapa bulan yang memerlukan penentuan dosis secara hati-hati karena merupakan obat kuat dan mengarah pada efek samping serius jika kesalahan dosis
·         Pembalutan daerah yang terkena
Dalam beberapa kasus, selain dukungan resep obat yang dianjurkan dapat dilakukan pembalutan untuk mengurangi resiko DVT dan mencegah kambuhnya pembengkakan
·         Penghilangan Varises
Seorang dokter bedah dapat menghilangkan varises yang menyebabkan nyeri / thrombophlebitis kambuhan dalam prosedur yang disebut Varicose vein stripping. Prosedur ini dilakukan secara rawat jalan, melibatkan penghilangan vena panjang melalui sayatan kecil. Biasanya pasien akan dapat melanjutkan aktifitas normal setelah 2 minggu. Menghilangkan vena tidak akan mempengaruhisirkulasi darah pada kaki karena pembuluh darah yang lebih dalam pada kaki mampu meningkatkan volume darah.
·         Penghilangan bekuan / bypass
Operasi kadang dilakukan untuk menghilangkan bekuan yang memblokir vena dalam panggul / perut. Vena terus menerus diblokir dapat diatasi dengan operasi untuk memotong vena yang direkomendasikan dokter, atau prosedur nonbedah yang disebut angioplasti untuk membuka pembuluh darah. Setelah angioplasti dokter memasukkan tabung mesh kawat kecil (stent) untuk menjaga pembuluh darah tetap terbuka.

F.      Pengkajian
·         Aktivitas atau istirahat
Gejala : tindakan yang memerlukan duduk atau berdiri lama, imobilisasi lama, nyeri karena aktivitas.
Tanda : kelemahan umum pada ekstremitas

·         Sirkulasi
Gejala : riwayat trombosis vena sebelumnya adanya varises, adanya faktor pencetus lain seperti hipertensi, DM dll.
Tanda : takikardi, penurunan nadi perifer pada ekstremitas yang sakit.


·         Nyeri
Gejala : nyeri tekan
Tanda : melindungi ekstremitas yang sakit

G.    Diagnosa Keperawatan
1.      Perfusi jaringan b.d aliran darah
·         Intervensi : lihat ekstermitas untuk warna kulit dan perubahan suhu, juga edema. Catat simetrisitas betis ; ukur dan catat lingkar betis. laporkan kemajuan proksimal proses inflamasi, penyebaran nyeri.
Rasional : kemerahan, panas, nyeri, dan edema lokal adalah karakteristik inflamasi superfisial..

·         Intervensi : kaji pengisian kapiler dan periksa tanda homan.
Rasional : penurunan pengisian kapiler biasanya ada pada TVD. Tanda homan positif (nyeri betis dalam pada kaki yang sakit pada posisi kaki dorsofleksi) tidak konsistan sebagai manifestasiklinik yang dapat ada atau tak ada.
·         Evaluasi : menunjukkan perbaikan perfusi yang dibuktikan oleh adanya nadi perifer, warna kulit dan suhu normal, tidak ada edema. Peningkatan perilaku / tindakan yang meningkatkan perfusi jaringan.

2.      Nyeri b.d penurunan sirkulasi dan oksigenasi jaringan dengan produksi asam laktat pada jaringan.
·         Intervensi : kaji derajat ketidaknyamanan atau nyeri
Rasional : derajat nyeri secara langsung berhubungan dengan luasnya kekurangan sirkulasi, derajat hipoksia, proses inflamasi dan edema luas sehubungan dengan terbentuknya thrombus
·         Intervensi : pertahankan tirah baring selama fase akut
Rasional : menurunkan ketidaknyamanan sehubungan dengan kontraksi otot dan gerakan
·         Evaluasi : melaporkan nyeri/ketidaknyamanan hilang, menunjukan tindakan relaks, mampu tidur / istirahat dan meningkatkan aktivitas yang diinginkan.

Tujuan:
1. Perfusi jaringan memperbaiki kaki yang sakit
2. Nyeri / ketidaknyamanan hilang
3. Komplikasi tercegah / teratasi






BAB II
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Thrombophlebitis biasanya terjadi pada orang yang banyak berdiam diri (imobilisasi). Thrombophlebitis sering terjadi di kaki dan kurang umum terjadi pada lengan atau leher. Kondisi ini biasanya berkembang karena imobilitas dalam jangka waktu yang cukup lama seperti istirahat setelah operasi, bekerja dikantor tanpa beranjak dari tempat duduk atau dalam perjalanan dalam waktu yang lama di pesawat. Jika vena yang terkena tepat di bawah kulit disebut thrombophlebitis superficial, sedangkan thrombophlebitis yang terjadi di jaringan otot disebut dengan deep vein thrombosis (DVT) yang dapat menyebabkan komplikasi serius jika bekuan menjadi gumpalan (emboli) dan mulai beredar dalam darah, karena dapat menyebabkan penyumbatan arteri paru – paru (emboli paru).

B.     Saran
Mengingat bahaya yang dapat ditimbulkan dari hal ini maka perlu kita melakukan tindakan pencegahan sedini mungkin agar komplikasi dari thrombophlebitis tidak terjadi dengan menghindari factor – factor yang dapat menyebabkan hal ini terjadi pada diri kita. Bila telah terjadi maka secepatnya dianjukan melakukan perawatan sesuai anjuran dokter / tim kesehatan agar keparahan dan komplikasi tidak terjadi.
DAFTAR PUSTAKA


http://www.liputanbagus.com/tag/thrombophlebitis


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 komentar:

Posting Komentar

Template Copy by Blogger Templates | BERITA_wongANteng |MASTER SEO |FREE BLOG TEMPLATES